Indeks Desa Membangun (IDM) merupakan salah satu alat ukur pembangunan desa yang disusun oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi. IDM dihitung berdasarkan tiga komponen utama yaitu:

• IKS (Indeks Ketahanan Sosial): mencerminkan kondisi pendidikan, kesehatan, dan modal sosial masyarakat.

• IKE (Indeks Ketahanan Ekonomi): menunjukkan kemandirian ekonomi masyarakat desa.

• IKL (Indeks Ketahanan Lingkungan): mengukur keberlanjutan lingkungan hidup dan kesiapsiagaan menghadapi bencana.

Tahun 2022

• IKS: 0,72 atau 44,9%

• IKE: 0,28 atau 17,7%

• IKL: 0,60 atau 37,4%

Tahun 2022 mencatatkan peningkatan signifikan pada IKS, yang berarti ada kemajuan dalam pelayanan dasar seperti pendidikan, kesehatan, dan keterlibatan masyarakat. Namun, IKL justru sedikit menurun dan IKE masih belum melampaui angka 0,30. Ini menandakan perlunya upaya yang lebih serius untuk memperkuat sektor ekonomi masyarakat desa.

Tahun 2023

• IKS: 0,73 atau 37,5%

• IKE: 0,35 atau 18,0%

• IKL: 0,87 atau 44,5%

Tahun 2023 menjadi titik balik penting bagi Desa Feruni, dengan lonjakan besar pada IKL. Angka 0,87 menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam pengelolaan lingkungan, sanitasi, air bersih, serta kesadaran terhadap potensi bencana. IKE juga mulai menunjukkan peningkatan berarti, menandakan pertumbuhan kegiatan ekonomi masyarakat seperti UMKM, pertanian, dan pengelolaan potensi lokal.

Tahun 2024

• IKS: 0,67 atau 35,7%

• IKE: 0,35 atau 18,5%

• IKL: 0,87 atau 45,8%

Tahun 2024, IKL berhasil dipertahankan pada level sangat tinggi, menjadi kekuatan utama Desa Feruni. IKE juga terus tumbuh secara stabil. Meskipun terjadi sedikit penurunan pada IKS, namun Desa Feruni tetap memiliki pondasi sosial yang kuat. Penurunan ini bisa disebabkan oleh dinamika pelayanan sosial atau perubahan indikator penilaian, dan menjadi catatan penting untuk perbaikan ke depan.